sekilas.co – Meta berencana memasuki bisnis perdagangan listrik untuk mempercepat pembangunan pembangkit baru yang diperlukan guna memasok energi ke infrastruktur pusat datanya.
TechCrunch melaporkan pada Sabtu (22/11), mengutip Bloomberg, bahwa Meta dan Microsoft sedang mengajukan permohonan persetujuan federal untuk dapat memperdagangkan listrik.
Menurut Meta, langkah ini memungkinkan perusahaan membuat komitmen jangka panjang untuk membeli listrik dari pembangkit baru sekaligus mengurangi risiko dengan menjual kembali sebagian daya di pasar energi.
Kepala Energi Global Meta, Urvi Parekh, mengatakan kepada Bloomberg bahwa para pengembang pembangkit listrik “ingin mengetahui bahwa konsumen listrik bersedia terlibat langsung” dalam bisnis tersebut.
“Tanpa Meta mengambil peran lebih aktif dalam menyuarakan kebutuhan untuk menambah daya yang ada di sistem, prosesnya tidak akan berjalan secepat yang kami harapkan,” ujar Parekh.
Perusahaan teknologi membutuhkan tambahan pasokan listrik untuk mendukung upaya perluasan pusat datanya.
Sebagai gambaran, Bloomberg mencatat bahwa setidaknya tiga pembangkit listrik bertenaga gas baru perlu dibangun untuk mendukung pusat data Meta di Louisiana, Amerika Serikat.
Meta telah menandatangani tiga kesepakatan baru untuk memperoleh pasokan listrik hingga 1 gigawatt dari pembangkit tenaga surya, guna memenuhi kebutuhan daya yang meningkat seiring pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
Sebelumnya, Meta mengumumkan pembelian 600 megawatt listrik dari pembangkit tenaga surya berskala besar di dekat Lubbock, Texas, yang ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada 2027.





