sekilas.co – Setelah menjalani proses hukum selama lima tahun, Meta akhirnya memenangkan gugatan yang diajukan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (Federal Trade Commission/FTC) terkait akuisisi Instagram dan WhatsApp.
Berdasarkan laporan TechCrunch pada 18 November 2025, Hakim Distrik Amerika Serikat James Boasberg dalam putusannya menyatakan bahwa FTC tidak mampu membuktikan Meta melanggar aturan antimonopoli ketika mengakuisisi Instagram seharga 1 miliar dolar AS pada 2012 serta WhatsApp senilai 19 miliar dolar AS pada 2014.
Hakim Boasberg tidak menilai apakah Meta saat itu melakukan praktik monopoli, melainkan apakah kondisi pasar saat ini menunjukkan adanya monopoli.
Ia menunjuk kehadiran aplikasi seperti TikTok sebagai bukti bahwa Meta memiliki persaingan.
“Lanskap yang ada hanya lima tahun lalu, ketika FTC mengajukan gugatan antimonopoli ini, telah berubah secara drastis,” tulis Boasberg dalam memorandum opininya.
“Jika sebelumnya mungkin masuk akal untuk memisahkan aplikasi ke dalam pasar jejaring sosial dan media sosial yang berbeda, batas tersebut kini telah runtuh,” lanjutnya.
FTC memang menemukan bukti bahwa Meta—ketika itu masih bernama Facebook—khawatir terhadap pertumbuhan cepat Instagram dan potensi persaingan yang ditimbulkannya.
Dokumen internal menunjukkan bahwa perusahaan memandang akuisisi platform media sosial lain sebagai strategi untuk mempertahankan posisinya di pasar.
“Satu cara memandang hal ini adalah bahwa pada dasarnya yang kita beli adalah waktu,” tulis CEO Mark Zuckerberg dalam sebuah email internal pada Februari 2012 yang diungkapkan dalam persidangan.
“Bahkan jika beberapa pesaing baru bermunculan, membeli Instagram, Path, Foursquare, dan lainnya sekarang akan memberi kita waktu satu tahun atau lebih untuk mengintegrasikan dinamika mereka sebelum pihak lain bisa mendekati skala tersebut lagi,” tambahnya.
Menurut hakim, bukti-bukti yang disampaikan FTC tidak menunjukkan bahwa langkah Meta mengakuisisi Instagram dan WhatsApp menghasilkan praktik monopoli di pasar masa kini.
