Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, menyampaikan bahwa jajarannya telah bergerak untuk mengawal pelaksanaan 11 arahan utama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang wajib dijalankan pemerintah daerah bersama unsur masyarakat.
“Izin, ada sebelas arahan. Mulai dari melaksanakan rapat Forkopimda, berdialog langsung dengan para tokoh, menggelar doa kedamaian, menggencarkan program pro-rakyat seperti pasar murah dan bantuan sosial, menunda kegiatan seremonial, hingga mengaktifkan kembali Siskamling,” ujar Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia juga menekankan pentingnya langkah langkah strategis yang diarahkan Mendagri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di daerah.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Jambi, Forkopimda, serta perwakilan masyarakat dan tokoh agama di Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Menurutnya, arahan tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga merupakan langkah konkret untuk meredam potensi konflik sosial sekaligus menjaga kondusifitas daerah.
Ia menambahkan, Mendagri juga mengingatkan agar kepala daerah selalu berada di wilayah masing masing saat kondisi rawan, menunda perjalanan ke luar negeri, serta menggunakan bahasa yang santun dan menenangkan ketika menyampaikan pernyataan publik.
Dalam kesempatan itu, Yusharto turut menekankan peran vital Siskamling (sistem keamanan lingkungan) dalam menjaga keamanan di tingkat paling bawah.
Menurutnya, Siskamling adalah bagian dari strategi preventif yang perlu dihidupkan kembali, terutama dengan memperkuat peran Satlinmas, Satpol PP, RT/RW, hingga tokoh masyarakat.
“Rapat terakhir kami dengan Pak Menteri membahas bagaimana operasional sehari hari poskamling, bagaimana standar operasional prosedur, serta sarana dan fasilitas yang dibutuhkan. Saat ini memang belum ada SOP khusus, tetapi secara kelembagaan, unsur unsur yang bisa menjadi pelaksana kegiatan preventif ini akan kita coba maksimalkan untuk meredam potensi kerawanan di masa mendatang,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Jambi yang telah melaksanakan sebagian besar arahan Mendagri, mulai dari rapat Forkopimda, doa lintas agama, hingga pengaktifan Siskamling di sejumlah kabupaten/kota.
Dalam kesempatan itu, Yusharto meminta kabupaten/kota yang belum menindaklanjuti arahan untuk segera melaporkan pelaksanaannya kepada Kemendagri.
“Terima kasih kepada Jambi yang sudah menyampaikan instruksi hingga ke level Siskamling. Besok malam kami akan ikut turun, mungkin patroli bersama warga, agar bisa merasakan langsung kehadiran dalam pelaksanaan Siskamling,” ujar Yusharto.
Di sisi lain, Yusharto menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta organisasi kemasyarakatan dalam menjaga stabilitas sosial politik dan keamanan.
Ia juga mengingatkan agar semua pihak mewaspadai potensi hoaks, ujaran kebencian, maupun tindakan provokatif yang dapat memperkeruh situasi.
Dengan pelaksanaan 11 arahan Mendagri secara konsisten, serta penguatan Siskamling dan Linmas di desa maupun kelurahan, Yusharto optimistis Jambi mampu menjaga stabilitas dan menjadi contoh dalam membangun keamanan berbasis partisipasi masyarakat.





