sekilas.co – Otoritas Rusia telah memblokir akses ke aplikasi media sosial Snapchat dan membatasi layanan panggilan video FaceTime milik Apple dalam upaya memperketat kendali terhadap internet dan komunikasi daring, menurut kantor berita pemerintah dan regulator komunikasi negara itu.
Seperti dikutip The Guardian, Kamis (4/12), regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor, menyatakan kedua layanan tersebut digunakan untuk mengorganisasi dan melakukan aktivitas terorisme, merekrut pelaku kejahatan, serta melakukan penipuan dan tindak kriminal lainnya terhadap warga Rusia.
Meskipun pengumuman baru dibuat pekan ini, menurut Roskomnadzor, pemblokiran Snapchat sebenarnya telah dilakukan sejak 10 Oktober.
Pemblokiran Snapchat dan pembatasan FaceTime menyusul pembatasan terhadap platform seperti YouTube milik Google, WhatsApp dan Instagram milik Meta, serta layanan Telegram yang dikembangkan oleh warga Rusia.
Musim panas ini, pihak berwenang Rusia juga membatasi akses internet dengan melakukan pemutusan koneksi seluler secara luas. Para pejabat mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk menggagalkan serangan pesawat tak berawak dari Ukraina. Di beberapa daerah, pemerintah menerapkan “daftar putih” situs yang tetap dapat diakses selama pemutusan jaringan.
Pembatasan akses juga berlaku pada layanan pesan instan. Signal dan Viber diblokir pada 2024, sementara panggilan melalui WhatsApp dan Telegram juga dilarang tahun ini. Roskomnadzor menyatakan tindakan tersebut dilakukan karena kedua aplikasi digunakan untuk kegiatan kriminal.
Di sisi lain, pemerintah mempromosikan aplikasi pesan nasional bernama Max, yang menurut kritikus dapat membagikan data pengguna kepada otoritas jika diminta. Pemerintah Rusia juga mengumumkan pemblokiran platform gim daring Roblox untuk melindungi anak–anak dari konten ilegal dan kejahatan seksual.
Pakar keamanan siber dari kelompok hak digital Net Freedom, Stanislav Seleznev, menjelaskan bahwa hukum Rusia mengkategorikan platform apa pun yang memungkinkan pengguna saling berkirim pesan sebagai “penyelenggara penyebaran informasi”. Penyelenggara diwajibkan memiliki akun di Roskomnadzor agar dapat mengomunikasikan permintaan dan memberikan akses kepada badan keamanan Rusia untuk memantau akun pengguna. Mereka yang tidak mematuhinya bisa diblokir.
Seleznev memperkirakan puluhan juta warga Rusia menggunakan FaceTime setelah panggilan WhatsApp dan Telegram dilarang, dan memperingatkan bahwa platform lain yang tidak mematuhi aturan juga berpotensi diblokir.





