Menkeu Purbaya Miliki Tugas Berat Meyakinkan Investor dan Atasi Tantangan Pajak

foto/ilustrasi

Pengamat pajak Gabriel Kurniawan menilai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memiliki pekerjaan rumah untuk meyakinkan investor global sekaligus menghadapi tantangan penerimaan pajak.

Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Gabriel menyebutkan bahwa mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati memiliki rekam jejak yang kuat sebagai ekonom sekaligus Direktur Pelaksana Bank Dunia, sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan investor terhadap Indonesia.

Baca juga:

Kini, Purbaya, yang menggantikan posisi Sri Mulyani, dituntut untuk melanjutkan kepercayaan tersebut.

“Jadi, Pak Purbaya sebagai Menteri Keuangan yang baru perlu membuktikan diri dan menjaga iklim usaha tetap positif, termasuk meyakinkan atau membangun kembali dari awal kepercayaan publik dan investor global,” ujar Gabriel.

Di sisi lain, Purbaya menjabat di tengah kondisi penerimaan negara yang cukup menantang.

Purbaya sebelumnya menyatakan tidak akan merombak kebijakan fiskal Sri Mulyani dan akan fokus mengoptimalkan mesin mesin perekonomian yang sudah ada. Namun, menurut Gabriel, kebijakan perpajakan tetap perlu dievaluasi.

“Kebijakan perpajakan belakangan ini menurut saya masih memberatkan masyarakat, dan masih ada opsi yang lebih bijak terkait penerimaan negara,” tambahnya.

Sebagai contoh, pemerintah bisa menaikkan batas pengusaha kena pajak (PKP) daripada menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN). Alternatif lain, pemerintah dapat menurunkan tarif pajak penghasilan (PPh) badan dan menambah basis wajib pajak agar iklim investasi lebih kompetitif.

Gabriel berharap kebijakan fiskal yang akan diambil Purbaya nantinya dapat mewakili kepentingan masyarakat.

“Kiranya di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan yang baru, Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) khususnya bisa lebih transparan dan lebih adil untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terikat kepentingan politik tertentu,” ujarnya.

Sebelumnya, Purbaya menyatakan yakin memiliki kapasitas memadai untuk menjabat sebagai Menkeu. Terkait tanggapan pasar, ia menekankan rekam jejaknya yang panjang di pasar modal, sehingga optimistis kepercayaan investor akan segera kembali.

“Mungkin pasar tidak tahu saya orang pasar. Saya di pasar sejak tahun 2000, lebih dari 15 tahun,” kata Purbaya.

Sementara itu, terkait pajak, ia berencana meningkatkan rasio pajak (tax ratio) Indonesia, yang menurutnya stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

“Tax ratio kan konstan, tax per PDB (produk domestik bruto). Kalau tidak bisa naik dalam waktu dekat, untuk meningkatkan pajaknya, ya kita percepat pertumbuhan ekonominya,” ujarnya.

Artikel Terkait